Air Terjun Kabut Pelangi, Keindahan dari Belantara Alam Lumajang

Air Terjun Kabut Pelangi Lumajang masih alami. Kecantikannya belum banyak terjamah tangan manusia.

SHARE :

Ditulis Oleh: Achmad Taufik

Kemegahan Air Terjun Kabut Pelangi Lumajang. Foto oleh Achmad Taufik

Lumajang, ‘kota pisang’ yang penuh dengan sejuta kejutan, selalu membuat siapapun yang pernah berkunjung ingin kembali menikmati keindahan alamnya.

Itu pun yang saya rasakan.

Belum ada satu tahun sejak saya menjelajah Kota Lumajang, mulai dari keindahan alamnya, budayanya, sampai kulinernya. Saya rasa semua sudah selesai saya jelajahi Kota Lumajang ini, tapi ternyata saya salah. Saya melewatkan satu destinasi. Tempat ini belum ada setengah tahun dibuka secara resmi untuk khlayak umum oleh masyarakat setempat, yaitu: Air Terjun Kabut Pelangi. Itu yang tertulis di capton foto-foto para traveler yang beredar di berbagai sosial media. Itulah yang meracuni saya untuk kembali melangkahkan kaki kembali ke Lumajang.

Lokasi Air terjun Kabut pelangi terletak di Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo. Tak jauh dari jalan raya jalur Lumajang – Malang. Perkiraan hanya 1 kilometer dari Polsek Pronojiwo dan bisa diakses dengan jalan kaki. Cukup lah untuk pemanasan sebelum ke Air Terjun Kabut Pelangi.

Tiket untuk masuk lokasi air terjun hanya Rp5000,- sangat cocok untuk para backpacker.

Akses menuju ke air terjun tak begitu sulit, meskipun sedikit jauh tapi pemandangan alam yang disuguhkan mampu mengobati lelah dan dahaga saya waktu itu. Sungai lumajang yang menjadi aliran lahar dingin Semeru, beberapa air terjun ‘perawan’ yang masih belum dikelola, dan juga perkebunan salak kita nikmati selama perjalanan menuju ke air terjun.

Salah satu keunikan dari air terjun ini adalah, sebelum kita sampai di lokasi Air Terjun Kabut pelangi kita akan disuguhi pemandangan cantik Air Terjun Anak Kabut pelangi.

Air Terjun Anak Kabut Pelangi. Foto oleh Achmad Taufik

Dari Air Terjun Anak Kabut Pelangi menuju lokasi Air terjun Kabut Pelangi kita harus berjuang melewati aliran air sungai yang mengalir yang bersumber dari Air Terjun Kabut Pelangi. Butuh kira-kira 15 menit untuk mencapai  ‘panggung utama’.

Setelah 15 menit menyusuri aliran sungai menuju lokasi Air TerjunKabut Pelangi masih tersisa rasa lelah, namun keindahan alam Pronojiwo mampu mengobati semua rasa tersebut. Teman perjalanan saya bahkan berkatasa,“Kalau sudah di  alam, baperpun bisa musnah.”

Aliran sungai dengan tebing yang menjulang tinggi menjadi daya tarik tersendiri. Tak hanya itu, kita juga bisa menyaksikan kawanan monyet tengah asyik bermain bergelantungan di pohon.

Bahkan menurut penduduk setempat, kalau kita beruntung bisa melihat langsung Burung Merak Hutan, Ayam Hutan dan bahkan Burung Elang.

Sampai di Air Terjun Kabut pelangi mata kita akan dimanjakan oleh aliran air yang turun dari tebing luar biasa tinggi, jatuh dengan lembut. Benar-benar segar! Jika cuaca cerah kita akan melihat indahnya pelangi yang terbias dari air terjun. Inilahyang menjadi asal muasal nama Air Terjun Kabut Pelangi.

***

Yah inilah ‘kota pisang’.  Menjelajahi keindahan alam Lumajang saya rasa tak cukup dalam sehari dua hari. Mungkin lain waktu saya harus kembali lagi untuk menjelajahi keindahan alamnya.Lumajang mungkin bukan ‘primadona’ bak Pulau Dewata, tapi percayalah, menjelajahi alam Lumajang tak akan membuatmu kecewa.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU