“Apa yang baik bagi seseorang belum tentu baik untuk orang lain,”
Cewek dan cowok dilahirkan dengan beragam perbedaan, baik secara fisik maupun secara psikologis. Termasuk para pendaki gunung cewek dan cowok yang meskipun punya kebiasaan dan hobi yang sama.
Persamaan hobi ini tak menutup adanya perbedaan cowok dan cewek pendaki. Bahkan pandangan tentang hal-hal yang berkaitan dengan pendakian pun berbeda. Misalnya nih, perbedaan perilaku pendaki cewek dan cowok saat naik gunung.
Kadang hal yang biasa dilakukan para cowok ternyata dianggap sesuatu yang nggak biasa bagi cewek. Mau tahu apa saja?
Cewek harus mencari semak-semak tinggi dan diawasi. Belum lagi kebutuhan tisu basah dan kering untuk membersihkan area intim agar tak terjadi penumpukan jamur yang berbahaya bagi cewek.
Berbeda kasus kalau yang pipis itu cowok. Mereka tak serepot cewek yang sudah biasa pipis di mana saja tanpa mencari tempat sembunyi. Pipis sambil berdiri saja bisa. Tisu? Mungkin cuma butuh daun sebagai ganti.
Biasanya cowok itu paling nggak bisa jauh dengan hal-hal jorok. Kebelet poop di gunung bukan menjadi masalah. Tinggal cari spot poop lalu buang hajat di mana aja sudah menjadi hal biasa.
Tapi, hal ini menjadi hal yang nggak biasa bagi cewek. Selalu ada rasa jijik, takut, dan malu.
“Ntar kalau ada ulet yang nemplok di pantat gimana?”
Cewek selalu peduli dengan wajah. Jerawat adalah musuh besarnya. Cara ampuh membuat wajah cewek bersih ya dengan cuci muka.
Kalau sudah begini, cewek pasti ribet. Tapi, kalau cowok yang mengalaminya, pasti doi biasa aja menanggapinya.
Komentar cowok saat dibilang bau: “Halah, siapa juga yang bakal nyium bau ketek gue? lagian jomblo juga! Siapa peduli, Ini keren tauk!”
Komentar cewek saat dibilang bau: “Masak sih aku bauk? Bentar-bentar, aku ambil deodoran sama parfum biar seger kayak cuaca hari ini,”
Pernahkah Kamu bertemu pendaki cowok yang gosok gigi saat sunrise menyelinap dikala fajar? Di ujung dunia pun Kamu nggak akan pernah ketemu! Air itu bagaikan harta karun saat mendaki, mending bekal air dipakai buat naik ke puncak daripada habis buat gosok gigi doang.
Tapi demi Allah, cewek nggak akan berpikir lebih dari sekali untuk gosok gigi di gunung. Karena cewek selalu mencintai kebersihan. *Fiuh
Sepertinya, para cewek pendaki terlalu sering melihat iklan “Cucilah tanganmu sebelum makan” deh! Entah mengapa, para cewek akan heboh jika makan tanpa cuci tangan saat mendaki gunung. Padahal, di mata para pendaki cowok, makan tanpa cuci tangan sudah menjadi hal biasa saat di gunung.
“Yaelah, kumannya udah mati beku kena cuaca dingin, santai aja kali,”
Bisa makan bersama dengan menu seadanya di satu piring bersama sahabat itu adalah hal biasa bagi cowok pendaki. Momen ini bahkan menjadi momen yang paling dirindukan saat mendaki. Tapi, entah mengapa bagi beberapa cewek, makan dalam satu wadah dan satu sendok bersama agak bikin “risih”.
“Kadang, beragam menu bahkan dicampur-campur dalam satu wadah. Dimakan bareng-bareng pakai satu sendok. Siapa yang bisa diginiin?” Komentar kebanyakan cewek pendaki
Cewek paling anti dengan yang satu ini. Tapi, kalau cowok bisa hidup dengan membolak-mbalikkan celana dalam mereka, mulai dari set A, set B, set C hingga Z.
Cowok kalau ditanya kenapa begadang saat mendaki: “Lha mau ngapain kalau nggak begadang? Masak jauh-jauh dari bawah sampai puncak cuman untuk tiduran. Tidur di rumah mah kapan aja bisa.”
Cewek kalau ditanya kenapa nggak begadang saat mendaki: “Duh, ngapain begadang? Tenaga udah abis. Kaki pegel-pegel. Mending tidur biar besok kuat mendaki.”.
“Sunblock.. mana sunblock.. ntar muka gue gosong dong kalau nggak pake sunblock”
Meskipun sama-sama memiliki hobi mendaki, tapi cowok dan cewek pendaki selalu punya perbedaan pendapat akan suatu hal. Kalau Kamu sering mendaki, pasti nggak akan mengelak dengan 9 hal ini.