“Malu bertanya sesat di jalan”. Dulu saat SD kita selalu diajarkan peribahasa tersebut.
Tentu saat masih kecil kita hanya mengangguk-angguk patuh, meski belum tentu kita laksanakan. Tak semua orang memiliki keberanian bertanya. Apalagi orang tua kita sering mengajarkan, waspada pada orang asing, jangan mau diajak ngobrol kalau kamu belum kenal. Lalu, bagaimana mungkin kita akan bertanya pada orang asing jika untuk mengobrol saja tak boleh?
Mungkin beberapa kali muncul kasus anak hilang justru karena ajaran-ajaran saat kita kecil saling berlawanan. “Tak kenal maka tak sayang”, “Jangan melihat buku dari sampulnya” begitu banyak peribahasa yang mengajarkan kita untuk coba mencari tahu lebih banyak tentang seseorang yang tak terlalu kita kenal sebelumnya. Semuanya dihapus dengan beberapa kata larangan dari orang tua “ Waspada pada orang asing, di luar sana banyak orang berbahaya”.
“Malu bertanya sesat di jalan”. Peribahasa yang nampak begitu usang sekarang ini. Banyaknya aplikasi android yang berkaitan dengan penunjuk arah atau mencari info tentang suatu tempat membuat kita tak perlu repot-repot bertanya pada orang lain di jalan.
Andorid, berkembang pesat sejak awal kemunculannya pada tahun 2003 lalu. Pada masa itu, seorang Andy Rubin mungkin tak mengira bahwa Android yang diciptakannya akan membuat perubahan begitu besar pada kehidupan manusia, termasuk untuk kita para traveler dan backpacker.
Banyak aplikasi Android yang sangat berguna bagi kita yang suka melancong ke berbagai tempat.
Salah satu primadona bagi para traveler, KAYAK. Sebuah smart travel search engine bagi kita yang sering bepergian ke berbagai penjuru daerah dan negara. Kita dapat melihat peta dunia lengkap dengan rincian biaya hotel, penerbangan bahkan sewa mobil.
Phrasebook. Aplikasi yang akan membantu kita mempelajari berbagai macam kosa kata dasar dan frase-frase dalam 8 bahasa berbeda. Kosakata yang dipelajari adalah kosa kata-kosakata yang pasti sering traveling butuhkan saat melancong keluar negeri.
Dengan menggunakan trip journal lite, kita dapat mendokumentasikan secara digital. Kita dapat dengan mudah entry blog disini. Hal yang menarik adalah aplikasi ini terintegrasi dengan google maps sehingga kita dapat memetakan kisah perjalanan berdasarkan tempat-tempat yang telah kita kunjungi. Cerita yang telah kita buat dapat segera langsung kita share di facebook sehingga teman-teman kita tak perlu menunggu kita pulang untuk mengetahui kisah perjalanan kita.
Kita dapat membuat jadwal perjalanan digital menggunakan Tripit. Terdapat informasi arah perjalanan, peta serta informasi cuaca dari berbagai tujuan wisata. Selain itu, Tripit dapat melakukan singkronisasi dengan Google calendar dan outlook sehingga sangat berguna bagi kita untuk menyusun itenerary perjalanan.
Cobalah gunakan 1 second everyday untuk mendokumentasikan perjalananmu. Sebuah kisah mengesankan harus kita kemas dengan cara mengesankan pula. Manfaatkan aplikasi ini untuk mengabadikan momen-momen terindahmu dan hidupkan kembali momenmu suatu hari nanti.
Teman-teman dekat kita mungkin sudah terlalu bosan dengan foto traveling kita yang biasa-biasa saja. Menggunakan Whatwasthere, kamu dapat mengedit foto destinasi perjalananmu menjadi nuansa kota masa lalu. Tak ada salahnya sesekali mengambil langkah yang berbeda untuk koleksi foto perjalanan.
Sangat wajar apabila kita kehabisan ide bagaimana mengisi waktu luang liburan kita, namun dengan Trip Ideas kita akan mendapatkan berbagai ide segar tentang bagaimana kita menghabiskan waktu kita saat liburan. Kita akan mendapatkan pengalaman berbeda yang sebelumnya tak pernah kita rasakan sebelumnya.
Kalendar event pada aplikasi ini juga sangat membantu kita memperoleh info berharga event-event besar apa yang diselenggarakan pada tahun itu.
Menggunakan Ekspensify akan mempermudah kita untuk merekap pengeluaran kita saat traveling. Tak perlu menunggu kita sampai di rumah untuk melakukannya. Aplikasi ini dapat merekap pengeluaran saat kita berlibur kapan dan dimana saja.
Ekspensify secara otomatis akan mengkategorikan biaya perjalanan anda sesuai dengan itenerary yang sudah dibuat.
Aplikasi Urbanspoon akan memberikan info lengkap mengenai kuliner apa saja yang terdapat di daerah yang sedang kita kunjungi. Tak hanya alamat, namun juga deskripsi makanan hingga harga. Tak perlu berkeliling terlalu lama berburu kuliner, waktu untuk wisata kuliner akan lebih efisien.
***
“Malu bertanya sesat di jalan”. Entah kenapa, aku lebih memilih untuk mematuhi nasehat guru SD ku dulu.
Memang berbagai aplikasi android tadi sangat memudahkan, namun mengobrol dengan warga-warga lokal saat kita bertanya arah terdengar lebih menarik.
Sungguh beruntung jika warga tersebut menawari kita makan sehingga kita dapat mencicip makanan lokal buatan asli buatan masyrakat lokal setempat.
“Teknologi memang memudahkan kita, namun traveling tak selalu tentang tempat yang kita tuju. Kepuasan traveling akan didapatkan saat kita menikmati proses perjalanan.”