Disaat mendaki gunung menjadi petualangan yang semakin mainstream dan mulai membosankan untuk dilakukan, rafting di sungai dan susur pantai juga terlalu biasa untuk kamu jajal, rasanya kamu harus coba jenis petualangan lain yang benar-benar baru dan jarang orang tahu.
Susur gua bisa kamu coba sebagai alternatif kegiatan alam bebas. Apanya yang menarik dan menantang dari susur gua? Paling kita cuma jalan-jalan menelusuri lorong gelap yang sudah diberi penerangan oleh pihak pengelola, sambil melihat-lihat stalaktit dan stalakmit yang indah. Atau kalau kebetulan gua yang dikunjungi cukup bersejarah, mungkin kita bakal bertemu arca-arca batu atau lukisan dinding kuno peninggalan manusia prasejarah.
Kalau kamu berpikir demikian, mungkin kegiatan yang kamu maksud adalah wisata gua-gua cantik yang sudah dilengkapi berbagai fasilitas pembantu untuk memudahkan turis berkeliling di dalam gua.
Susur gua yang saya maksud di sini, yang seperti di film “Sanctum” itu lo, yang ceritanya mengekplorasi dan memetakan sistem gua vertikal yang sangat dalam, kamu yang sudah pernah nonton pasti tahu sensasi petualangan menantang yang ada dalam film tersebut, dan minimal sudah terbayang sedikit gambaran tentang petualangan susur gua yang saya maksud.
Bagi yang sama sekali belum tahu tentang susur gua, 7 hal di bawah ini mungkin akan memberikan sedikit pencerahan tentang kegiatan alam bebas yang cukup ekstrim ini.
Caving bukan petualangan alam bebas populer yang terkenal di kalangan masyarakat umum layaknya kegiatan mendaki gunung atau panjat tebing. Jika daki gunung atau panjat tebing membawa kamu untuk melihat pemandangan indah dari tempat-tempat tinggi, caving akan membawamu menelusuri lorong-lorong sempit di bawah tanah untuk menikmati keindahan alam yang berbeda dengan kegelapan abadi yang tersimpan di dalam perut bumi. Kenapa disebut kegelapan abadi, chamber-chamber dalam gua yang berada jauh di bawah tanah tak pernah mendapat paparan cahaya mentari secara langsung, sehingga sepanjang waktu hanya kegelapan lah yang ada di sana.
Apa yang bisa kita lakukan dalam gelap? Nyaris tak ada, kegelapan akan membuat pergerakan kita terbatas, maka dari itu, untuk melakukan aktivitas susur gua, kamu perlu headlamp sebagai alat bantu penerangan. Selain itu, kamu juga butuh banyak perlengkapan safety seperti pelindung kepala (helm), pakaian sesuai yang tahan air atau mudah kering (biasanya ada wearpack khusus), sepatu khusus, peralatan P3K, dll.
Ada 2 tipe gua yang biasanya dijelajahi para penelusur gua, yakni gua horizontal dan gua vertikal. Kegiatan wisata gua seperti yang tadi telah dibahas memang termasuk juga ke dalam aktivitas caving, gua-gua yang jadi tempat wisata biasanya bertipe gua horizontal yang cukup mudah untuk dijelajahi oleh para pemula sekalipun. Namun banyak juga gua-gua horizontal yang memiliki tingkat kesulitan tinggi, misalnya gua yang memiliki celah-celah sempit atau gua yang memiliki aliran air yang memerlukan peralatan diving untuk bisa masuk kedalamnya.
Berikutnya ada tipe gua vertical yang menjadi primadona dalam dunia caving. Gua tipe ini biasanya berupa lubang vertikal yang masuk cukup dalam ke bawah tanah, untuk dapat menjelajahi gua seperti ini, kamu harus punya peralatan SRT (Single Rope Technique) dan menguasai teknik penggunaannya. Maka dari itu, penelusuran gua vertical tidak bisa dilakukan sembarang orang, jika kamu masih pemula dalam dunia susur gua, kamu perlu mengikuti pelatihan khusus terlebih dahulu dari para penelusur gua professional. Catatan : gua vertikal terdalam di dunia adalah Krubera Cave (-2.197 m) yang ada di Georgia.
Bagi yang belum pernah mencoba aktivitas susur gua, istilah SRT ini pastinya bakal terdengar asing di telinga. Deskripsi singkatnya mungkin seperti ini, SRT atau Single Rope Technique adalah satu cara atau teknik yang biasa digunakan untuk kebutuhan naik dan turun saat melakukan aktivitas alam bebas dengan hanya menggunakan satu tali saja (dibantu dengan peralatan lain tentunya). Bukan hanya dalam kegiatan caving saja, teknik ini juga sering digunakan dalam aktivitas alam bebas lainnya seperti canyoning, panjat tebing, panjat pohon, ataupun untuk kebutuhan pekerjaan bangunan tingkat tinggi. Peralatan yang dibutuhkan untuk SRT meski nampak serupa dengan peralatan rock climbing, namun kenyataannya sangat jauh berbeda. SRT set antara lain terdiri dari seat dan chest harness, peralatan ascender (untuk naik) seperti chest ascender atau croll dan jummar, peralatan descender (untuk turun) seperti figure of eight, kemudian ada mailon rapide (MR), cows tail, foot loop, serta peralatan kelompok seperti tali kernmantle, ladder, padding, dan carabiner. Untuk informasi lebih lengkap tentang peralatan SRT silahkan kunjungi halaman ini.
Ribet ya? Tapi inilah yang menjadi salah satu keseruan dari kegiatan penelusuran gua, bisa bergelantungan di ketinggian dan menitipkan keselamatan kita hanya pada seutas tali di tengah kegelapan pastinya bakal memberikan pengalaman menarik yang jarang orang punya. Untuk lebih jelasnya tentang bagaimana praktek dari SRT ini, bisa dilihat dari video berikut ini.
Sudah bukan rahasia lagi jika negara kita tercinta ini punya beragam kekayaan dan keindahan alam yang super banyak, tak terkecuali gua-gua indah yang tersembunyi di dalam perut bumi Ibu pertiwi. Gua-gua di Indonesia biasanya terdapat di daerah karst seperti yang terdapat di kawasan Gunung Sewu dengan Gua Jomblang-nya yang begitu terkenal, atau di kabupaten Maros dengan gua Leang Pute yang merupakan salah satu gua terdalam di Indonesia. Selain 2 destinasi tersebut, masih banyak gua-gua lainnya yang bisa kamu jelajahi, bahkan banyak sekali diantaranya yang belum terjamah dan terpetakan.
Dengan karakteristik habitat yang berbeda dari permukaan, ditambah tak adanya sinar matahari, pemandangan alam di dalam gua pastinya merupakan sesuatu yang berbeda dibanding dengan pemandangan sehari-hari yang kita lihat. Maka dari itu, jangan heran jika saat melakukan penelusuran gua, kamu bertemu dengan hewan-hewan aneh dengan bentuk yang unik dan tak biasa.
Kadangkala, beberapa gua bisa merupakan sebuah system aliran air atau sungai bawah tanah, maka dari itu para penelusur gua seringkali harus melakukan penyelaman untuk terus mengeksplore dan memetakan seluruh system gua tersebut. Penyelaman dalam gua (atau lebih dikenal dengan istilah cave diving) merupakan salah satu aktivitas alam bebas yang paling berbahaya di dunia. Banyak sekali resiko mematikan yang sering mengintai para penyelam gua, lihat saja dalam film Sanctum, salah satu adegan kematian dalam film tersebut terjadi saat tengah melakukan penyelaman. Dalam cave diving, kesalahan sekecil apapun bisa berakibat fatal dan menyebabkan kematian, maka dari itu, kegiatan ini tak bisa dilakukan sembarang orang.
Seperti kegiatan alam bebas lainnya, susur gua juga punya aturan penting yang harus dipatuhi oleh para caver di seluruh dunia. Aturan ini kurang lebih dimaksudkan sebagai upaya menjaga kelestarian kondisi alam di dalam gua, karena ekosistem di dalam gua merupakan lingkungan yang sangat sensitive terhadap perubahan dan gangguan yang dibawa oleh para penelusur gua. Maka dari itu, jika kamu berniat untuk mencoba susur gua, pahami dulu aturan ini:
Take nothing but picture
Leave nothing but footprint
Kill nothing but time
Itu saja bahasan yang bisa saya berikan, tertarik untuk mencoba susur gua? Jika belum, cobalah tonton video di bawah ini. Semoga bermanfaat, salam lestari!