6 Situs Pra-Sejarah Bondowoso yang Layak Dijelajahi

Tak banyak literatur sejarah dalam dunia antropologi yang mencatat tentang kehidupan zaman prasejarah di Bondowoso.

SHARE :

Ditulis Oleh: Achmad Taufik

Tak banyak literatur sejarah dalam dunia antropologi yang mencatat tentang kehidupan  zaman prasejarah di Bondowoso.

Tak lengkap kiranya jika kita melakukan perjalanan hanya untuk memuaskan dahaga kita akan satu destinasi wisatanya, namun kita tak tahu tentang kultur dan peradaban sejarah di kota tersebut.

Di kota tape ini banyak sekali terdapat barang-barang purbakala dan barang sejarah. Rasakan sensasi menjelajah bak Indiana Jones di sini. Inilah tempat-tempat yang harus dikunjungi jika ingin wisata sejarah di Kota Tape;

 

1. Situs Pekauman” patung dewi durga kuno”

Foto dari Achmad Taufik

Tepatnya di Desa Grujugan Situs Pekauman berada. Di situs tersebut banyak sekali temuan-temuan barang peninggalan pra-sejarah yang sampai sekarang tetap terjaga utuh, seperti kubur batu, pondasi rumah batu, batu kenong, sarkofagus dan yang paling terkenal di situs Pekauman adalah menhir yang biasa masyarakat menyebutnya dengan Beto Nyai.

Untuk menuju ke situs Pekauman kita dapat menggunakan kendaraan umum dari terminal Bondowoso ke arah Jember dan turun di pabrik sumpit di Desa Grujugan dengan biaya sekitar Rp.5000,-. Kemudian dilanjutkan dengan jalan kaki karena keberadaan situs Pekauman tak jauh dari jalan raya sekitar kurang lebih 1 km.

Foto dari Achmad Taufik

Tak  hanya di situs Kauman. Benda megalitikum banyak tersebar di beberapa situs di daerah Bondowoso seperti situs Glingseran, situs Pujer, situs Lombok dan banyak lagi situs lainnya.

2. Situs Beto Labeng “Batu pintu” Bondowoso

Foto dari Achmad Taufik

Jika kalian ke Bondowoso dan melewati jalur arak-arak di sana ada salah satu peninggalan kebudayaan megalitikum yang sampai sekarang masih menjulang kokoh di Kota Bondowoso, tepatnya di Desa Wringin. Di arak-arak sana terdapat batu labeng ( batu pintu) sepintas mirip seperti pintu raksasa.

Untuk mengunjunginya, jika kalian menggunakan bus, sila bertanya pada  kondektur bus yang kalian naiki. Tanyalah lokasi situs Beto Labeng nanti kalian akan diturunkan di jalan menuju ke situs. Dilanjutkan berjalan kaki sekira setengah kilometer. Jika masih takut tersesat mintalah warga untuk mengantarkan ke situs megalitikum.

 

3. Goa Arak-arak, sebuah goa tersembunyi

Foto oleh Achmad Taufik

Pertama saya hanya mendengar informasi tentang goa ini dari seorang sahabat di komunitas RMB (Relawan Muda Bondowoso) komunitas yang bergerak di bidang traveling dan sosial tentang keberadaan Goa Arak – Arak.

Lokasinya terletak di Desa Wringin. Goa Arak-arak ini dahulunya adalah tempat persembunyan para prajurut kita.

Goa ini tak begitu dalam, hanya sebuah cekungan yang terbentuk oleh alam sehingga menyerupai mulut goa. Untuk akses ke Goa arak –arak kita harus melewati medan yang sedikit ekstrim dengan menuruni tebing. Alangkah baiknya jika  kita minta tolong pada warga sekitar untuk menjadi guide.

4. Situs Goa Bhuta (Goa Buto) peninggalan hindu di Bondowoso

Foto dari Achmad Taufik

Ketika nenek moyang kita sudah mulai mengenal tentang agama disitulah salah satu kemajuan dari suatu bangsa. Masih teringat pelajaran sejarah yang saya pelajari ketika masih memakai seragam putih abu-abu. Situs ini adalah Situs Goa Buto (atau goa bhuta), berada di Dusun Ampel, Desa Bajuran, Kecamatan Cermee.

Jika diamati dengan seksama, Goa Buto hampir mirip dengan makhluk mitologi hindu yaitu Bhutokala. Disana kita bisa menemukan relief yang masih tersisa, namun sayang situs Goa Buto terancam rusak oleh penjarahan kolektor benda purbakala. Banyak aksi pencurian artefak dan kurangnya kesadaran masyarakat tentang keberadaan peninggalan bersejarah di Bondowoso menjadi beberapa faktor kerusakan.

Untuk menuju Situs Goa Buto dari Terminal Bondowoso kita bisa menggunakan bus antar kota dengan tujuan ke Kota Situbondo dengan tarif sekitar Rp.6000,- kemudian turun di Pertigaan Widuri. Dari Pertigaan Widuri dapat dilanjutkan dengan jasa ojek menuju Dusun Ampel atau Jiret Mas. Ssahakan menawar harga pada abang ojek, untuk tarif normal biasanya sekitar Rp.100.000,- untuk pulang pergi sekalian kamu akan diantar menuju Situs Goa Buto. Fasilitas jalan masih jauh dari kata layak, namun jangan khawatir karena di perjalanan kita akan disuguhi oleh panorama lembah-lembah yang menakjubkan.

 

5. Ada Stonehenge di Bondowoso!

Foto oleh Achmad Taufik

Ingin berkunjung ke situs Stonehenge di Inggris? Tak usah jauh- jauh! Di Bondowoso kamu akan menemukan situs yang mirip dengan Stonehenge, ialah Batu Solor.

Liputan sebuah program televisi dan kedatangan Putri Indonesia menilik keindahan Batu Solor, tempat ini mendadak naik daun.

Di Batu Solor masih banyak terdapat peninggalan bersejarah seperti menhir dan pahatan di dinding-dinding batunya. Namun keberadaan situs cagar budaya masih belum dibuka untuk umum, karena aksesnya jauh dan medannya yang begitu menantang.

Ada satu yang unik di Batu Solor yaitu batu jabrik atau batu so’onan ( batu yang bersusun), ada juga batu ligga yang merupakan menu wajib untuk dikunjungi ketika berkunjung ke tempat ini.

Foto oleh Achmad Taufik

Ah, di sini masih belum tersedia angkutan umum, jadi untuk menuju lokasi dapat menggunakan ojek dari Widuri menuju Desa Solor. Negolah harga dengan abang ojek dan untuk mengirit biaya mintalah untuk satu kali jalan menuju dua wisata lain yaitu Goa Buto yang saya ceritakan sebelumnya, dan juga Batu Solor tentunya.

6. Situs Goa Buto Si Gember di Sumber Wringin

Foto oleh Achmad Taufik

Masih merupakan salah satu warisan hindu di kota Bondowoso. Ia terletak di Dusun Sumber Canting, Desa Sukorejo, Kecamatan Sumber Wringin. Sama dengan Situs Goa Buto di Cermee, Situs Goa Buto Sumber Canting atau biasa masyarakat menyebutnya dengan Goa Si Gember (diambil dari kata gambar) karena di goa ini banyak terdapat relief yang terpahat di tebing cadas dan juga di bongkahan batu.

Jika kalian berkunjung ke kawah ijen via Bondowoso mampirlah untuk menengok sisa kejayaan nenek moyang sekaligus belajar tentang sejarah.

Untuk menuju ke situs Goa Buto Sumber Canting, sebaiknya menggunakan jasa komunitas traveling yang ada di Bondowoso seperti Relawan Muda Bondowoso , Jejak Petualang Bondowoso, dan MTMA Bondowoso karena selain keberadaannya yang masih tersembunyi, biasanya abang ojek tak ada yang mau mengantar sampai tujuan karena medan yang berat.

Sayangnya banyak tangan tak bertanggung jawab yang melakukan aksi vandalis sehingga kondisi situs ini cukup memprihatinkan. Kalau bukan kita siapa lagi yang akan merawat benda penting ini untuk anak cucu nantinya.

 

Tips menuju situs –situs di Bondowoso

Di Bondowoso banyak terdapat situs pra-sejarah, hampir mencapai 1000 situs. Sangat tidak mungkin untuk mengunjungi satu persatu situs megalitikum yang ada di Kota Tape dalam waktu singkat.

Untuk informasi tentang situs-situs tersebut bisa kamu dapatkan di Kantor DISPARPORAHUB Bondowoso yang beralamat di Jl.Ahmad yani No.64 Kecamatan Bondowoso, nomor telepon +62 332 421475.

Sediakan uang lebih saat akan berkunjung unutk berjaga-jaga di perjalanan jika harus membayar lebih pada pemandu atau abang ojek karena banyak situs yang tidak bisa diakses oleh kendaraan umum. Carilah relasi di Kota Tape, betanyalah pada komunitas-komunitas backpacker di sini.

Selamat menikmati wisata sejarah Bondowoso, tanpa merusaknya!

 

Artikel ini juga bisa kamu baca di Malesbanget.com

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU