5 Pemikiran Wanita Ketika Menjalani Hidup Nomaden

Karena rumah adalah tempat yang memberikan sebuah kenyamanan. Inilah perjalanan hidup nomaden selama 10 tahun di 4 kota.

SHARE :

Ditulis Oleh: Umu Umaedah

Foto oleh Ovika Khurrota

 

Kisah ini diambil dari cerita seorang Nunung, seorang ibu rumah tangga yang tinggal secara berpindah-pindah karena tuntutan kerja suaminya. Ia prihatin terhadap anak-anaknya yang berkali-kali perlu beradaptasi dengan lingkungan baru, teman baru, dan sekolah baru.

 

Ini sudah keempat kalinya selama hampir 10 tahun, saya pergi meninggalkan rumah-rumah saya dan kembali tinggal membuat cerita di rumah baru. Sebagai istri, saya akan mengikuti kemana suami saya pergi. Bahkan ketika saya harus berhadapan dengan hal sulit. Ketika saya memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan saya sebagai guru PNS. Jabatan yang banyak orang kejar demi sebuah kesejahteraan dalam hidup.

Saya mengundurkan diri. Di sinilah babak baru kehidupan saya dimulai.

Saya lahir dan besar di Tegal, kemudian merantau ke Semarang, Bandung, dan kemudian sekarang berada di Jakarta. Besar kemungkinan, suatu hari saya akan menghuni kota di luar Pulau Jawa, tergantung penempatan kerja suami saya. Sebaiknya saya segera bersiap. Hidup berpindah-pindah mengingatkan saya, bahwasan inilah sisi perjalanan dengan memahami watak masyarakat pada suatu daerah.

Karena perjalanan tidak melulu soal mengunjungi destinasi-destinasi wisata

 

Dari tempat satu ke tempat lain. Dari adat satu ke adat lain. Inilah hal-hal yang saya pelajari selama hidup nomaden:

1. Rumah tidak hanya di satu tempat

‘Apa kamu tidak merindukan rumah?’ seorang tetangga bertanya pada saya.
Rumah saya sekarang ada di Jakarta. Bagaimana saya rindu jika setiap hari saya tidur dan tinggal di rumah saya ini. Mungkin maksud dari orang itu adalah kampung kelahiran saya.

Sudah lama saya meninggalkan kota kelahiran saya dan meninggalkan seluruh saudara-saudara saya. Di sini bahkan saya tidak memiliki saudara dengan hubungan darah. Bagi saya sekarang, rumah adalah tempat dimana aku bisa merasa nyaman. Dimana aku menemukan cinta dan kasih sayang bahkan dari orang lain tak sedarah.

2. Kita dapat berbicara dalam bahasa yang sama

Dari Tegal yang berbahasa ngapak kental saya harus beradaptasi dengan bahasa Semarang dengan bahasa jawa medhok. Saya tak perlu waktu lama. Saya bisa beradaptasi dengan baik. Dan begitu pula ketika saya harus berpindah ke kota Bandung yang menggunakan bahasa sunda. Walaupun sebagian orang Bandung sudah menggunakan bahasa Indonesia dalam kesehariannya, namun masih banyak pula yang masih menggunakan bahasa sunda.

‘Kita harus melestarikan dan berbangga dengan bahasa kita.’ Seorang wanita paruh baya menasihati saya dengan lembut.

Sayang sekali,  wanita paruh baya itu hanya bertahan 2 tahun menjadi tetangga baikku dan akhirnya saya harus meneruskan perjalananberikutnya untuk pindah tinggal di Jakarta.

3. Kita semua sama

Dari mana saja kita berasal, kita adalah sama. Manusia yang memiliki akal dan perasaan. Dari ujung Sabang sampai Merauke. Saya sudah pernah berbicara dengan banyak orang dari beberapa kota di Indonesia ini. Yang membedakan hanyalah bagaimana kita memilih untuk melakukan yang terbaik atau sebaliknya. Kita memiliki tujuan, harapan, impian, dan ketakutan yang sama.

4. Kebaikan mempererat kita semua

Kebaikan selalu menghadirkan cinta dan keluarga baru. Di kota-kota yang saya tinggali, saya tidak memiliki saudara kandung satu pun. Namun saya menemukan saudara baru. Inilah hikmah di balik kebaikan. Dan ketika saya berpindah rumah, saya kembali meninggalkan saudara-saudara yang pernah saya temui  dan saya yakin akan menemukan saudara baru di kota lain.

5. Bumi itu indah

Indah itu tidak selalu berbentuk pemandangan gunung dengan semburat matahari dari balik gunung, tentang pantai biru dengan pasir putih yang terlihat bagai oasis, tentang hamparan hijau di perkebunan teh dengan udara sejuk. Bumi indah dari sisi perilaku manusianya yang saling menyapa dan tersenyum saat bertemu. Bercengkerama dengan ramah tanpa memandang siapa orang tersebut.

 

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU