5 Hal agar Solo Traveling Tak Sia-Sia

Solo traveling memang membutuhkan persiapan lebih. Sangat disayangkan jika perjalanan yang membutuhkan biaya, tenaga dan persiapa ekstra tak berjalan sesuai ekspektasi.

SHARE :

Ditulis Oleh: Shabara Wicaksono

Tak semua traveler mau dan berani mencobanya.

Solo traveling memang membutuhkan persiapan lebih. Sangat disayangkan jika perjalanan yang membutuhkan biaya, tenaga dan persiapa ekstra tak berjalan sesuai ekspektasi. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar kita dapat memperoleh pelajaran berharga saat solo traveling.

1. Jadilah seorang traveler, bukan turis

Berlaku seperti indiana jones- menjelajah tempat-tempat berharap menemukan surga tersembunyi, saya pernah melakukannya. Saya memang menemukan surga, namun tak tersembunyi. Tak ada lagi surga yang tersembunyi dari radar para turis. Pola pikir turis, adalah mencari tempat tak berpenghuni, sejauh mungkin.

Bagi traveler, pergi ke pinggir kota seorang diri, menyaksikan aksi pengamen yang menyanyikan lagu-lagu Iwan Fals, sembari berinteraksi dengan pengamen tersebut sudah lebih dari cukup. Traveler tak berfokus pada destinasi, mereka adalah penikmat perjalanan.

Melakukan perjalanan seorang diri dan hanya berfokus pada tujuan bisa mengecewakan, berbeda jika dapat menikmati setiap detik perjalanan. Meski gagal mencapai destinasi, kepuasan tetap kita dapatkan.

2. Menjadi Spontan

Merencanakan perjalanan bukan hal buruk, namun saat solo traveling, saya selalu membiarkan semua berjalan apa adanya.

Saya cukup menyiapkan dana dan tempat yang ingin dituju. Saya tak tahu apa dampak tindakan ‘gegabah’ saya tersebut, namun saat saya membiarkan hal-hal yang tak pernah saya bayangkan sebelumnya mendatangi saya, saya seperti mendapat sebuha kejutan ulang tahun di tengah malam.

Sebuah tantangan, tetapkan dana Rp 200.000, dengan tujuan Banyuwangi, Jawa Timur. Tak usah tentukan transportasi yang akan digunakan, tempat penginapan dan segala macamnya. Biarkan mengalir.

3. Buka pikiran

Tinggalkan semua masalah dirumah, dan buka lebar-lebar pikiran.

Jika perlu matikan semua alat komunikasi. Inilah saat kita benar-benar bebas.

Peka pada hal sekitar, banyak hal menarik disana. Hal-hal sepele seperti pengamen kecil yang berteriak girang karena sebatang permen yang kita berikan, atau warga lokal dengan ramahnya menawari mampir untuk bersantap sayur asem dan telur rebus, tak bisa didapat jika traveling beramai-ramai.

4. Menantang diri sendiri

Solo traveling adalah tentang menaklukan diri sendiri.

Percuma melakukan solo traveling, jika masih melakukan hal-hal yang biasa kita lakukan saat traveling bersama rombongan. Justru ini saat terbaik mencoba hal-hal yang tak pernah kita bayangkan sebelumnya.

Tak perlu berpikir hal besar, mulailah dari hal kecil. Keluarkan sepeda dari garasi, cek rantai, rem, kondisi ban dan sempurna. Saatnya berkeliling kota seorang diri!

5. Jangan berekspektasi

Ekspektasi berlebih hanya akan menimbulkan kekecewaan.

Tak ada tempat atau perjalanan yang sempurna. Tak ada budaya yang lebih baik, dan tak ada yang lebih buruk.

Hal paling penting saat bepergian seorang diri adalah menikmati perjalanan. Berharap memang manusiawi, namun jika berani berharap makan kita berani untuk menanggung resiko harapan tak tercapai.

Kencangkan tali sepatu hiking hasil menyisihkan gajimu tiap bulan itu, melangkahlah dengan ringan. Solo traveling tak pernah akan benar-benar berhasil jika kita tak pernah berani melangkah. Buang semua ekspektasi dan ‘terima’ apapun yang kita dapatkan nanti.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU