Setibanya di destinasi wisata, hal pertama yang biasa saya lakukan adalah selfie. Hehe kalau kamu, selfie juga nggak? Hayoo ngaku.
Karena saat jalan-jalan terlalu banyak foto selfie, setiap kali ada kuis-kuis foto traveling di Instagram, saya nggak pernah ada materi foto buat diikutkan. Padahal hadiahnya keren banget.
Nyesel juga sih, kenapa lebih banyak foto muka sendiri daripada foto pemandangan. Pas ngecek folder foto jalan-jalan, cuma satu dua foto panorama alam cantik. Duh, kalau setiap traveling cuma ngambil foto selfie, lama-lama nggak baik juga nih buat kesehatan jiwa saya.
Lalu, saya mulai mengurangi selfie dan belajar memotret objek sekitar. Keuntungannya sih, saya jadi belajar tentang fotografi. Bagus juga kan buat pengetahuan dan koleksi pribadi. Tapi, kadang suka bingung, objek apa sih yang sebaiknya dipotret saat traveling?
Contoh landmark paling populer adalah Menara Eiffel. Foto berasal dari history.com
Sebelum mulai memotret, sering-seringlah melihat foto landmark hasil jepretan orang lain. Dari foto mereka, kamu bisa meniru pemilihan angle landmark tersebut. Atau ambillah sisi yang menurutmu paling menarik.
Nah, setelah mulai bosan, jalan-jalan lah di sekitar objek wisata. Kamu akan menemukan inspirasi atau objek foto yang lebih menarik. Lalu, cobalah memotret dari perspektif yang berbeda.
Foto berasal dari viva-mundo.com
Foto landmark destinasi wisata memang menjadi objek foto favorit traveler. Tapi, potret kearifan lokal dan budaya setempat juga tidak kalah menarik untuk diabadikan lho.
Pertama, cobalah membaur dengan warga setempat. Berbincanglah dengan sopan. Dari pembicaraan itu, kamu bisa tahu adat atau tradisi warga setempat. Semakin dekat dengan warga lokal, kamu bisa mendapatkan spot foto menarik.
Kerlap kerlip lampu kota Singapura, menjadi objek foto menarik. Sayang bila dilewatkan. Foto merupakan dokumentsi pribadi penulis.
Yang tidak boleh ditinggalkan adalah foto landscape maupun cityscape. Foto tersebut bisa menjadi bukti kuat kalau kamu sudah sampai sana.
Nah, untuk memotret foto landscape ataupun cityscape, perhatikan komposisi pengambilan foto. Agar hasil foto perjalananmu lebih greget, kamu juga bisa masuk ke dalam frame kamera lho. Dengan begitu, tidak ada yang akan mempertanyakan “foto jalan-jalan kok cuma selfie doang? beneran ke sana nggak?”.
Foto merupakan dokumentasi pribadi penulis
Untuk jenis foto ini, kamu bebas bergaya sesuka hati. Selfie ratusan kali pun nggak masalah. Berfotolah dengan berbagai gaya yang menurutmu menyenangkan!
***
