Makanan yang cocok disantap saat dingin di Magelang selain bakso adalah sop senerek. Sop berbahan daging sapi, daging ayam, atau babat ini dicampuri potongan wortel, kentang, bayam, dan yang khas dari sop senerek ini adalah kacang merah yang memenuhi mangkuk. Kehangatan air kaldu yang masih beruap dengan bumbu rempah-rempah pilihan, menjadikan makanan ini sebagai makanan legendaris terkenal di kota yang banyak di kunjungi karena Candi Borobudurnya. Ada banyak warung sop senerek di Magelang, namun Sop Senerek Bu Atmo tidak boleh kamu lewatkan.
Sop senerek sendiri adalah makanan warisan dari Belanda yang dulu sempat menjajah Indonesia. Siapa sangka di warung kecil sederhana Bu Atmo, pelanggan selalu mengantri terutama pada jam-jam makan. Menyantapnya bisa dipadu dengan peyek cethul, tempe goreng, tahu goreng, atau sate kerang sebagai lauk tambahan.
Alamat : Sop Senerek Bu Atmo, Jl. Mangkubumi Magelang
Foto dari kulinerbangsakoe
Makanan tradisional memang sering menjadi makanan yang sering menjadi ikon-ikon paling dicari di suatu tempat. Singkong, makanan ini kalah mewah dibanding makanan western yang sekarang mulai masuk dan digandrungi terutama anak muda. Tapi di sini, di Magelang, singkong menjadi makanan yang sering dibawa hingga keluar kota. Gethuk Magelang ini khas dengan warna-warna kalem: putih, cokelat, hijau, dan merah muda. Warna ini aman untuk dikonsumsi karena menggunakan pewarna alami.
Gethuk yang terkenal dari Magelang adalah gethuk-gethuk yang sudah tersedia banyak di toko oleh-oleh. Namun, ada satu gethuk yang lebih terkenal lagi di Magelang yaitu gethuk gondhok. Pembuatnya adalah Alm. Mbah Ali Mohtar. Beliau memang sudah wafat sekarang, namun usaha gethuk ini terus berjalan diwariskan pada anak-anaknya. Umur gethuk ini bahkan sudah sampai 3 generasi. Ingin melihat seperti apa proses pembuatan gethuk gondok yang terkenal lezat dan empuk ini? Kamu bisa mengunjunginya di rumah pembuatannya.
Alamat : Karet Bulurejo RT 05 RW 03, Mertoyudan, Magelang
Foto dari mazwiku
Berbahan daun lumbu sawah, masakan tradisional ini mampu bertahan dari dulu hingga sekarang. Pecintanya tak pernah surut meski banyak bersaing dengan makanan baru yang jauh lebih modern. Bedanya buntil Magelang dengan buntil di tempat lain adalah buntil ini disajikan tanpa siraman santan alias kering. Daun lumbu yang memiliki daun lebar digulung rapi dan dimasukkan dalam bungkus daun pisang. Diberi sambal terbuat dari parutan kelapa, campuran ikan tongkol, dan potongan cabai pedas.
Menyantap buntil lumbu ini akan terasa lebih mantap dengan nasi panas dan peyek teri. Buntil lumbu Pasar Tukangan hanyaa buka sampai jam 11 siang. Karena setelah jam tersebut, pasar ini akan bubar dan hanya terlihat gang kecil tanpa terlihat ada aktivitas pasar di sini.
Alamat : Pasar Tukangan, sebelah timur RSU Magelang
Buka : pagi – 11.00 WIB
Foto dari Kabar Magelang
Kupat tahu bukalah makanan asing dan hampir disetiap kota bisa ditemukan. Namun, saat berkunjung ke Magelang, jangan lewatkan kupat tahu satu ini. ‘Kupat Tahu Pojok’ namanya. Siraman sambal kacang cair membuat campuran kupat tahu (ketupat, kecambah, irisan kol, seledri, bakwan, tahu goreng, serta taburan bawang goreng), membuat orang-orang yang sudah pernah menikmatinya akan diserang rindu dan mau tak mau mereka akan kembali lagi ke warung Kupat Tahu Pojok. Disantap bersama rempeyek kacang atau emping adalah perpaduan yang pas, gurih, manis, dan pedas.
Bagian terbaik dari Kupat Tahu Pojok yaitu pada rasa bumbunya yang khas dan tahu goreng setengah matang sehingga menimbulkan rasa lembut. Wadah-wadah yang digunakan untuk makanan kecil menggunakan toples besar khas ala tempo dulu.
Alamat : Jl. tentara Pelajar Kios No 14, Magelang
Buka : 09.30. – 20.30 WIB
