4 Hal Unik yang Akan Didapat di Ho Chi Minh City, Vietnam

Banyak pengalaman luar biasa yang didapat selama 1 minggu berada di Ho Chi Minh City, Vietnam.

SHARE :

Ditulis Oleh: Rani Suryatama

Foto oleh Namthang

1. Penari salsa di tengah taman

Hal paling berkesan dari Ho Chi Min City adalah, sangat banyak taman disini. Suasananya tak beda jauh dari Indonesia, yang membuat sedikit berbeda adalah, kondisinya lebih terawat. Memang ada sedikit coretan-coretan di beberapa sudut taman, dan secuil sampah plastik, namun tak banyak.

Malam itu, saya memilih duduk-duduk santai di bangku kayu di salah satu sudut taman bersama teman seperjalanan. Jalanan cukup bising dengan ribuan kendaraan yang berlalu-lalang malam itu.

Kami duduk santai menikmati latihan sekelompok orang berlatih salsa di gazebo tengah taman. Mereka cukup berumur, dari gerakannya yang lincah, nampak mereka bukan seorang amatir.

Salsa dibawakan berpasangan. Ada satu pasangan yang menarik perhatian saya. Seorang wanita berambut merah dan pasangannya seorang pria pendek mengenakan topi putih. Badan si pria cukup gempal, namun gerakannya sangat lincah, bahkan si wanita cukup kesulitan mengikutinya, terlihat dari seringnya dirinya ketinggalan tempo musik.

Mereka membubarkan pukul 21.00 waktu setempat, membuat kami tak ada alasan lagi bertahan di tengah taman yang mulai sepi itu.

2. Bertemu penjual t-shirt beraroma mint di pasar  Ben Thanh

Suasananya mirip Pasar Klewer, Solo, hanya saja ini versi Vietnam.

Saya berkunjung saat malam hari. Saya berhenti didepan sebuah kios penjual t-shirt dengan motif-motif khas Vietnam, seperti ‘I Love Vietnam’ , ataupun t-shirt bergambar wanita tradisional menggunakan caping khas Vietnam.

Penjualnya adalah seorang wanita. Hal yang paling saya ingat dari dirinya adalah saat dia mendekat, sangat terasa aroma mint. Entah aroma parfum atau dia memakan sesuatu, hanya saja aromanya sangat khas. Sampai-sampai aroma itu melekat dipikiran saya sebagai aroma khas Vietnam sepulangnya saya ke Indonesia.

Saya membeli t-shirt bergambar wanita tradisional Vietnam. Harganya 5 US dollar. Saya teringat saran seorang kawan , jika di pasar ini saya harus tega menawar.  Setelah tawar-menawar singkat – cukup susah menawar karena si penjual tak pandai berbahasa Inggris, saya mendapat 3 t-shirt dengan harga 10 US dollar.

Disini mereka memang menerima transaksi pembayaran menggunakan dollar.

Sekadar tips, hampir sebagian besar produk disana tak ditempeli label harga. Karena itu kita harus tega menawar, karena hampir bisa dipastikan pedagang menaikan harga hingga 50% untuk turis mancanegara.

3. Berburu oleh-oleh di Central Post Office

Sebenarnya ini adalah sebuah kantor pos pusat di HCM. Ada sebuah foto Uncle Ho ( nama singkat dari Ho Chi Minh, nama seorang pahlawan yang akhirnya namanya dijadikan nama kota) menyambut saat pertama kali masuk.

Tidak ada suvenir apapun disini, namun kita dapat mengirim kartu pos Vietnam ke Indonesia dengan biaya sekitar 11000 Dong. Kartu Pos itu kami jadikan oleh-oleh untuk teman-teman dekat di Indonesia. Ringkas dan simpel.

4. Mencicip Hotdog khas Vietnam

Disini ada sebuah kuliner khas mirip hotdog bernama Banh Mi. Berbentuk roti panjang dengan isi tomat, mentimun dan selada, serta daging babi. Hampir semua makanan di Vietnam mengandung daging babi.

Karena saya tak diperkenankan menyantap daging babi, saya mencari info Banh Mi halal. Malam itu selesai berbelanja t-shirt di Pasar Ben Thanh, saya mencicip Banh Mi dengan isi daging ayam di sekitaran Pasar Ben Thanh seharga 20000 Dong. Daging ayam disuwir tipis, berpadu dengan tomat dan mentimun segar, dibungkus roti panjang -rotinya agak keras. Nikmat disantap dengan saus pedas.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU