Kita semua tahu, mengapa kita harus mencoba melakukan perjalanan seorang diri atau populer dengan istilah “solo traveling“. Menemukan tempat baru, mendapat banyak kenalan di perjalanan, dan kita dapat mengenal diri kita lebih baik. Hal itu bukan rahasia lagi, karena semua website menulis hal yang sama. Hal paling penting yang terkadang lupa disampaikan para penulis itu adalah, “Bagaimana cara melakukan perjalanan seorang diri?”
Bepergian dengan tetap mengenal rasa takut akan membuat kita lebih waspada dan mawas diri. Seorang traveler yang baik bukan tak mengenal rasa takut, dia mengontrolnya.
Warga lokal adalah penuntun menuju “surga tersembunyi”. Mereka tahu tempat yang bahkan national geographicpun mungkin belum pernah menjamahnya.
Menonjolkan diri sebagai seorang turis tak selamanya baik. Terkadang hal tersebut justru membentuk jarak dengan warga lokal
Mencoba kuliner khas destinasi yang kita kunjungi adalah hal wajib, namun bukan berarti itu semua harus dicoba dalam satu waktu. Pengalaman saat solo traveling di Jogja, saya membuang waktu 2 hari di penginapan karena diare setelah mencoba kopi joss, es tape ketan dan gudeg bersamaan.
Berkenalan dengan orang baru dalam perjalanan memang menyenangkan, namun tidak setiap saat kita dapat menemukan orang yang mau kita ajak mengobrol. Saat inilah gadget dan headset sangat berguna. Pasang headset, setel musik, hadap ke jendela kereta dan nikmati.
Kawan wanita perjalanan saya saat di Bunaken melakukannya. Karena tugas liputan kami pergi ke sana selama 2 minggu. Dia bukan seorang yang dapat jauh dari keluarga, karena itu dia membelikan pulsa modem untuk adiknya di rumah, agar dia dapat menghubungi keluarganya di rumah menggunakan skype.
Untuk wanita misal, pelajari cara menggunakan tabir surya di punggung seorang diri. Memang sepele, namun penting.
Hal sangat penting terutama saat berada di luar negeri. Kehilangan dokumen penting – seperti paspor dan KTP misalnya, akan sangat merepotkan. Seorang kawan saya mengalaminya di Hongkong tahun lalu. Dompet kulit barunya yang berisi berbagai dokumen hilang dan dia harus menungggu hingga 1 minggu hingga Surat Perjalanan Laksana Paspor ( SPLP ) selesai dibuat. Simpan mereka dalam suatu tempat yang aman dan tak mudah tercecer.
Jangan biasakan bergantung pada orang lain. Tujuan melakukan solo traveling salah satunya adalah melatih kemandirian. mempelajari cara-cara pertolongan pertama akan sangat membantu. Hal penting lain yang tak boleh terlupa adalah
Payung lipat kecil dapat dengan mudah disimpan dalam ransel ukuran sedang. Saat berada di Jogja payung ini dapat dengan mudah digunakan daripada jas hujan besar yang membutuhkan banyak waktu untuk memakainya.
Bergantung pada kredit kard dan ATM tak terlalu bagus. Tak selamanya kita dapat menemukan mesin atm di perjalanan. Kita pun tak pernah tahu jika tiba-tiba kartu kita tidak dapat diakses. Pisahkan dana darurat dalam bentuk tunai saat berangkat. Simpan dalam tempat rahasia yang tak mudah dijangkau orang lain.
Bukan bermaksud mendiskreditkan, namun wanita memang rawan menjadi sasaran pelaku kejahatan. Kawan wanita saya mengalaminya di Jalan Malioboro. Dia diikuti seorang pria- yang tanpa maksud yang jelas terus menawari kawan saya untuk berkeliling Jogja menggunakan motor barunya. Dia mengikuti kawan saya dari ujung ke ujung Jalan Malioboro. Dia pergi setelah kawan saya bertemu saya dan rombongan lain.
Semprotan cabe sangat berguna saat kita seorang diri di sebuah daerah yang benar-benar asing