“Jangan Lupa Diri”
Sibuk mengejar harta, karir, dan segala hal duniawi terkadang membuat kita kehilangan sisi manusia kita. Lupa pada sekitar dan lupa pada Pencipta.
” Bersih Membawa Kebaikan”
Lingkungan mencerminkan perilaku orang-orangnya. Lingkungan bersih mencerminkan hati yang bersih pula.
“Karena malas membaca buku Romomangun membentak saya. Saya malu sekali kalau ingat hal itu”
“Jangan Bertikai”
Pertikaian hanya membawa kehancuran. Ditujukan untuk warga Indonesia dari Sabang sampai Merauke, terkhusus pada para pejabat diatas sana yang sedang bertikai karena gila kekuasaan.
Saat kita merasa ilmu kita lebih tinggi dari orang lain, saat itu pulalah kehancuran kita datang. Orang berilmu paling tinggi pun bisa salah, mari belajar sama-sama.
Kekumuhan akan menghasilkan orang-orang berhati kotor. Kurangi polusi, kurangi korupsi.
Bukan demi kesuksesan pribadi, tapi demi kebahagiaan bersama Karena saat kau membangun lingkunganmu, dia akan menopangmu saat kau jatuh.
Sayang orang-orang mulia pemegang tampuk diatas sana mulai keblinger oleh kekayaan negeri ini, seolah milik mereka pribadi.
Bukan hanya teriak sana-sini budaya kita dicuri. Giati dan pelajari budaya itu, dan budaya akan lestari. Tak perlu kau teriak kiri kanan seolah kau peduli.
“Jangan Pamrih”
Jangan sampai tangan kiri tahu apa yang diperbuat tangan kananmu. Segera lupakan semua hal baik yang telah kau lakukan, dan terus bertekad untuk melakukan hal baik berikutnya, dengan diam.
Dengan segala imajinasinya, suatu saat anak ini akan menciptakan sandal masa depan yang tak pernah terpikirkan orang-orang berkulit putih dan berambut pirang diluar sana.